sumber gambar, NASA, ESA, Universitas Sains Man-To Hui Macau
Gambar di sebelah kiri menunjukkan komet pada 8 Januari 2022. Gambar di sebelah kanan menunjukkan ‘koma’ – lapisan luar di sekitar inti komet.
Sebuah komet dengan inti 50 kali lebih besar dari komet biasa yang kita lihat meluncur menuju Bumi dengan kecepatan 35.400 kilometer per jam.
Teleskop Hubble milik badan antariksa AS menentukan inti es komet itu memiliki massa sekitar 500 triliun ton dan lebar 137 kilometer – lebih besar dari negara bagian Rhode Island di AS dan provinsi Kalimantan Timur di Indonesia.
Tapi tidak perlu khawatir. Meskipun mengarah ke Bumi, pendekatan terdekat komet ke planet kita diperkirakan satu miliar mil dari Matahari, dan itu tidak akan terjadi sampai tahun 2031.
Komet itu pertama kali terlihat pada 2010, tetapi Hubble baru bisa memastikan besarnya sekarang.
Dan ukurannya lebih besar dari komet lain yang pernah dilihat para astronom sebelumnya.
“Kami sudah menduga komet ini sangat besar, karena cahayanya sangat terang meski jaraknya masih sangat jauh,” kata David Jewitt, profesor ilmu planet dan astronomi di University of California, Los Angeles (UCLA).
“Sekarang kami memiliki konfirmasi itu,” kata Jewitt.
NASA menggambarkan bola tanah dan es sebagai binatang raksasa yang “meluncur ke sini”.
Menurut pernyataan badan antariksa itu, komet itu pertama kali ditemukan oleh astronom Pedro Bernardinelli dan Gary Bernstein dalam arsip gambar dari Dark Energy Survey di Inter-American Cerro Tololo Observatory di Chili.
sumber gambar, NASA
Seorang astronot NASA sedang melakukan perawatan pada teleskop Hubble.
Komet, yang disebut oleh NASA sebagai “blok Lego” es, adalah sisa-sisa dari era awal pembentukan planet.
“Mereka diusir dari Tata Surya oleh game pinball gaya gravitasi antara planet-planet besar di sisi luar sistem,” kata NASA dalam sebuah pernyataan.
“Komet yang ditendang keluar kemudian menetap di Awan Oort, reservoir besar bagi komet yang mengelilingi Tata Surya dari kejauhan.”
Man-To Hui dari Universitas Sains dan Teknologi Makau menyebut komet sebagai “objek yang luar biasa”.
“Kami memperkirakan ukurannya cukup besar, tetapi kami membutuhkan data terbaik untuk mengonfirmasinya,” katanya.
Komet Bernardinelli-Bernstein telah mengikuti orbit elips selama tiga juta tahun, membawanya sekitar setengah tahun cahaya dari Matahari.
Komet itu sekarang berjarak kurang dari dua miliar mil dari Matahari, hampir tegak lurus terhadap Tata Surya kita.