- Veronique Greenwood
- BBC Masa Depan
sumber gambar, Justin Paget/Getty
Memasak di dapur modern sebenarnya jauh lebih aman daripada menggunakan kayu dan api terbuka. Namun ternyata dapur modern tetap menyimpan risiko bahaya.
Katanya, memasak adalah jalan menuju hati, tapi bisa juga jalan menuju rumah sakit. Angka kecelakaan akibat pisau, air mendidih dan penggorengan cukup besar.
Beberapa risiko yang mengintai di dapur ternyata lebih berbahaya daripada yang mungkin Anda sadari. Ada satu sumber polusi udara dalam ruangan yang mungkin Anda gunakan setiap hari dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Namun, kami telah menempuh perjalanan panjang selama abad terakhir untuk membuat dapur aman dan bukan jebakan maut.
Setelah Perang Dunia Kedua, ledakan barang-barang konsumsi dan material membuat rumah mudah terbakar. Saat itu, berbagai peralatan menawarkan teknologi baru yang menarik.
Nylon dan kain sintetis lainnya membungkus ibu rumah tangga dan anak-anak dengan kostum yang elegan. Saat itulah muncul ide yang melawan anggapan bahwa nilon dan kain sintetis dapat membakar, melelehkan, dan melapisi kulit dengan tetesan plastik cair yang dapat menyebabkan luka bakar yang parah.
sumber gambar, Gambar Teknologi/SPL/Getty Images
Ketel listrik generasi awal tidak seaman yang kita gunakan saat ini.
Poster tersebut berisi iklan layanan masyarakat tahun 1946 yang berasal dari Royal Society for the Prevention of Accidents yang mendesak warga untuk mengenakan pakaian yang pantas dan membuat batasan di sekitar api, sehingga anak-anak mereka tidak terbakar seperti yang digambarkan pada poster, mengenakan pakaian pemadam kebakaran.
Perundang-undangan membutuhkan penghambat api di banyak barang rumah tangga, meskipun baru-baru ini kami menyadari bahwa ini telah membawa bahaya lain: mereka adalah pengganggu endokrin, mengganggu hormon.
Terkadang bahaya di dapur berasal dari alat pengaman yang seharusnya lebih aman dan tidak perlu diganti. Ketel listrik adalah contoh yang sangat ironis.
Pada awal 1920-an ada pemutusan otomatis dalam ketel air yang dimaksudkan untuk mencegah air mendidih hingga kering. Beberapa ketel listrik bahkan memiliki colokan yang akan menyembul ketika suhu yang tepat tercapai.
Namun, steker dapat dengan mudah masuk ke bak cuci yang berisi air jika ketel berada di papan pengering. Sayangnya, kejadian ini menyebabkan kematian siapa pun yang mencuci piring.
Jika mekanisme pengaman mempersulit pemasangan kembali sumbat yang bocor, orang akan mencoba memasukkan pisau dan benda logam lainnya ke dalam.
Pada tahun 1956, ahli patologi FE Camps menulis satu contoh, yang melibatkan seorang wanita tua.
“Karena merasa ‘ada yang tersangkut’ dia mengambil steker dengan satu tangan. Merasa telah melindungi dirinya dengan strip pengaman, dengan tangan yang lain dia memasukkan obeng logam ke terminal positif yang masih terhubung ke colokan listrik 25 ampere.
“Wanita itu kemudian menyalakan ketel. Akibatnya, dia menerima aliran listrik penuh yang berakibat fatal,” tulis Camps.
Pada dekade 1960-an, Jurnal Medis Inggris mencatat bahwa ceret listrik masih menjadi momok bagi wanita tua.
Untungnya, ketel listrik modern menggunakan sakelar pengaman yang berbeda: mereka diaktifkan dengan uap dan pengguna tidak berisiko tersengat listrik.
Namun kita masih memiliki bahaya tersembunyi di dapur kita. Ini adalah bahaya yang kebanyakan dari kita tidak pernah memikirkannya karena efeknya tidak sedramatis itu.
Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa kompor gas, bahkan ketika dimatikan, mengeluarkan metana, dan ketika dinyalakan mereka menghasilkan gas karbon dioksida dan nitrogen oksida.
Faktanya, satu studi dari Universitas Stanford menemukan bahwa meskipun kecil dibandingkan dengan apa yang berasal dari industri dan pertanian, cukup banyak metana yang bocor dari kompor untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap gas rumah kaca di atmosfer.
sumber gambar, Brizmaker/Getty Images
Menggunakan lemari asam sangat dianjurkan, karena kompor gas dapat menghasilkan asap yang berbahaya.
Sementara itu, nitrogen oksida yang dihasilkan saat gas terbakar adalah penyebab gangguan pernapasan dan penyakit kardiovaskular.
Memasak di atas kompor gas tanpa pengasap selama beberapa menit lebih berbahaya daripada standar nasional AS, menurut sebuah studi Stanford yang diterbitkan pada Januari 2022.
Seperti yang dicatat Rebecca Leber dalam liputannya untuk Vox, penelitian lain menemukan bahwa anak-anak di rumah dengan kompor gas 42% lebih mungkin terkena asma, daripada mereka yang menggunakan kompor listrik.
Seperti banyak bahaya di rumah, baik dulu maupun sekarang, kompor gas memiliki tim pemasaran yang kuat. Leber mencatat bahwa sumber polusi ini dapat digantikan oleh kompor listrik atau kompor induksi dengan masalah yang relatif sedikit.
Namun di Amerika Serikat, industri gas alam berusaha menghindari eksodus konsumen. Mereka mempekerjakan influencer media sosial untuk mempromosikan manfaat memasak dengan gas.
Mereka juga melobi pemerintah kota untuk melarang pemasangan gas baru dan transisi ke infrastruktur yang lebih bersih.
Mungkin dalam waktu 20 tahun kita akan melihat ke belakang dan bertanya-tanya tentang bahaya yang bahkan tidak kita ketahui.
Tapi gambaran ilmiahnya, setidaknya, semakin jelas: kompor baru Anda mungkin harus listrik atau induksi.
Dan sementara itu belum tercapai, ingatlah untuk menyalakan kipas angin Anda.